Membangun Mutu Pendidikan Melalui Kemitraan Sekolah
Lima hari di Malinau memberikan pengalaman yg menorehkan warna dalam hidupku.
Tugas yg diberikan Kemendikbud satu persatu aku tunaikan. Hari pertama kunjungan ke SMAN 1 mendapat sambutan yg hangat penuh persahabatan, didahului upacara bendara dan tarian khas 4 budaya: Tidung,Bugis,Dayak Lundayeh,dan Dayak Kenya. Anak2 yg gagah dan cantik, menyajikan hiburan penuh kegembiraan.
Hari kedua ke SMAN 3 dan hari ketiga ke SMAN 8 hampir sama tetapi tanpa tarian khas etnis Tidung dan Bugis. Namun tidak mengurangi kesemaraan seremonial pagi itu.
Segenap warga sekolah tumpah di lapangan merasakan kegembiraan. Supervisi thd 2 guru matematika di dua sekolah yg berbeda memberi informasi bahwa pemerintah tidak boleh merasa lelah untuk terus memberi penguatan tentang konsep pembelajaran abad 21 dg dimensi :4C,Literasi dan Character Building.
Di hari terakhir supervisi guru matemtika barulah saya mendapakan seorang guru muda, energik,suara lantang, menguasai konsep dan melakukan pendekatan pembelajaran yg mencerdaskan, membangun konsep, dg alat bantu yg kreatif, suasana kelas hidup, dan anak2 bahagia mengikuti pelajaran. Panggilan singkat guru muda tsb Pak Tri (30 ) terlihat menerapkan metode 4C, mengajak anak browsing (literasi), dan mengajak siswa bersyukur atas anugrah yg diberikan Tuhan ( membangun karakter ).
Pemerintah melalui berbagai program harus terus membangun kompetensi profesional guru. Fokus penguatan tetap metode pada metide pembelajaran abad 21. Kurikulum 2013 dg pendekatan pembelajaran abad 21 diharapkan dpt mencerdaskan anak2 Indonesia.